LAPORAN PRATIKUM ILMU PANGAN
DASAR
Judul Pratikum :
Pengamatan Sifat Fisik dan Penentuan Mutu
Susu
dan Hasil Olahannya
Topik Pratikum : Beras
ketan merah, terigu cakra, terigu kunci
Praktek ke/ Gol : XI (sebelas) / IXV (lima belas)
Tujuan Pratikum :
1. Mampu menentukan persamaan dan perbedaan jenis
susu berdasarkan ciri-ciri yang ada
2. Mampu menentukan persamaan dan perbedaan
hasil olah susu berdasarkan cirri yang ada
3.
Mampu menentukan mutu susu dan hasil olahannya
Tinjauan Pustaka :
Dipandang
dari segi gizi, susu merupakan bahan makanan yang hampir sempurna dan merupakan
makanan alamiah bagi binatang menyusui yang baru lahir. Susu adalah suatu
sekresi yang komposisinya sangat berbeda dari komposisi darah yang merupakan
asal susu. Misalnya lemak susu, kasein, laktosa, yang sintesa oleh alveoli di
dalam kambing, tidak terdapat ditempat lain maupun didalam tubuh sapi.
Sebagai
bahan pangan, susu dapat digunakan baik dalam bentuk aslinya sebagai kesatuan,
maupun dari bagian-bagiannya. Pada dasarnya semua jenis susu mammalia termasuk
manusia mampu menghasilkan susu melalui kelenjar mammary. Secara umum susu
mammalian dikelompokkan menjadi 2 golongan yaitu :
1.
Susu “kaya”
Susu
kaya yaitu susu yang mengandung kadar lemak dan protein tinggi, misalnya susu
ikan paus, kelini, dan anjing laut.
2.
Susu “miskin”
Susu
miskin yaitu susu yang mengandung kadar lemak dan protein relative lebih
rendah, misalnya susu sapi, kambing, domba, kuda, kerbau dan manusia.
Meskipun banyak jenis hewan yang dapat
menghasilkan susu, tetapi hanya beberapa hewan saja yang susunya dapat
dimanfaatkan untuk konsumsi manusia.
Enzim-enzim yang terdapat dalam susu
antara lai galaktosa, lipase, katalase, lactase, diastase,peroksidase, dan
phospatase. Vitamin yang terkandung dalam susu adalah vitamin A,
,
, asam nikotinat,
, asam pantotinat, vitamin C, D, E dan K.
Ciri-ciri susu yang baik :
1.
Warna putih susu dan
kental
2.
Cairannya konstan dan
tidak menggumpal
3.
Aroma khas susu, tidak
bau asam, tengik atau bau amis
4.
Bial dituang kegelas
masih menempel di dinding gelas
5.
Kalau dimasak akan
terbentuk lapisan busa lemak
6.
Bebas dari kotoran
fisik seperti darah, debu, bulu serangga, dan lain-lain.
Bahan :
1.
Susu Instan 30 gram
2.
Alcohol 95 %
3.
HCl 6 N
Alat :
1.
Corong
2.
Kapan
3.
Gelas kimia
4.
Tabung reaksi bertutup
5.
Erlenmeyer
6.
Hotplate
7.
Cawan porselen
8.
Gelas ukur 25 ml
9.
Kertas saring
10.
Kertas PH
Prosedur :
1. Warna
Lakukan pengamatan
warna secara organoleptik
2. Aroma
dan rasa
Amati aroma dan
rasa dengan penciuman dan pencicipan
3. Kelengketan
Teteskan susu
pada secarik kertas dan kemudian tempelkan pada permukaan kayu, gelas, atau
logam. Casein dalam susu yang semakin tinggi mengakibatkan kertas semakin
lengket bila ditempel.
4. Endapan
/ Kotoran
Bahan : susu segar/mentah
Alat : corong, kapas, gelas kimia
Cara kerja :
Saring sebanyak
500 cc melalui corong yang sudah diberi kapas. Adanya kotoran merupakan
indikator penanganan yang tidak baik.
5. Uji
Alkohol
Bahan : susu, alkohol 95%
Alat : tabung reaksi bertutup
Cara kerja :
Buat larutan
alkohol 75% dengan cara 79 bagian alkohol 95% dicampur dengan 21 bagian
aquades, campurkan susu dengan alkohol 75% dengan perbandingan yang sama dalam
tabung reaksi bertutup. Tabung dibalik dan jika terjadi koagulasi maka akan
terlihat partikel halus “curd” pada permukaan bagian tabung. Susu yang
mengandung lebih dari 0,21% asam atau kalsium dan magnesium dalam jumlah tinggi
akan terkoagulasi dengan penambahan alkohol.
6. Uji
Laktosa
Bahan : susu segar, susu evaporasi, HCl
Alat : Erlenmeyer. Hotplate, cawan
porselen, gelas ukur 25ml, kertas saring, kertas PH
Cara kerja :
Sebanyak 25 ml
susu dimasukkan ke dalam Erlenmeyer. Asam Chlorida (HCl) ditambahkan kedalam
susu sampai PH menjadi 4-5, kemudian saring dan filtratnya dipanaskan sampai
timbul gumpalan-gumpalan, kemudian saring kembali. Timbang cawan porselen
kosong
.
filtrat susu yang sudah disaring ditempatkan dalam cawan porseln dan keringkan
pada suhu sekitar
C. Kristal-kristal laktosa akan menempel
pada dinding dan dasar cawan. Selanjutnya cawan ditimbang
)
7. Kadar
Laktosa susu dapat dihitung dengan rumus :
Catatan : kadar
laktosa dalam susu rata-rata 4,8%
8. Buat
laporan dengan format seperti lampiran.
Pengamatan Sifat
Fisik dan Penentuan Mutu Susu dan Hasil Olahnya
Nama
bahan
|
Warna
|
Aroma
|
Rasa
|
Uji
Kelengketan
|
Endapan
|
Uji
alkohol
|
Uji
Laktosa
|
Kadar
Laktosa
|
Susu
Instan
|
Krem
lembut
|
Wangi
khas susu
|
Sedikit
hambar
|
Sangat lengket pada
kayu
|
Tidak
terdapan endapan
|
Terdapat
partikel halus
|
Rendah
|
0,72%
|
Susu
Evaporasi
|
Putih
kekuningan
|
Aroma
khas susu
|
Manis
|
Sangat
lengket pada kayu
|
Ada
kotoran berupa butiran putih
|
Terdapat
partikel halus
|
0,4%
|
|
Susu
skim
|
Putih
krem
|
Aroma
khas susu
|
Agak
anyir
|
Lengket
pada kayu
|
Terdapat
endapan
|
Tidak
terdapat partikel halus
|
Tidak
ada Kristal
|
0,76%
|
Susu
segar mentah
|
Putih
kekuningan
|
Khas
susu segar
|
Hambar
|
|||||
Yoghurt
|
Pink
muda
|
Aroma
strawberry
|
Asam
|
Lengket
pada kayu
|
Tidak
ada endapan
|
|||
Susu
tinggi kalsium
|
Coklat
|
Wangi
khas coklat
|
Manis
agak kepahitan
|
Lengket
pada kayu
|
Ada
kotoran berupa butiran putih
|
Terdapat
partikel halus
|
||
Susu
segar fullkrim
|
Krem
|
Segar
khas susu
|
Hambar
|
Lengket
pada kayu
|
Tidak
terdapat endapan
|
Tidak
ada pertikel halus
|
Ada
sedikit kristal
|
0,72%
|
Keju
|
Kuning
susu
|
Aroma
khas keju
|
Rasa
khas keju ada asinnya
|
Tidak
terdapat endapan
|
||||
Susu
fullkrim
|
Putih
krem
|
Warna
khas susu
|
Gurih
|
Lengket
pada kayu
|
Ada
sedikit endapan dan kotoran
|
Terdapat
gumpalan halus
|
Laktosa
rendah
|
0,24%
|
Yakult
|
Krem
|
Wangi
khas yakult
|
Asam
|
Agak
lengket pada besi
|
Tidak
ada endapan
|
Kalsium
rendah
|
Rendah
|
0,6%
|
SKM
|
Putih
kekuningan
|
Khas
susu
|
Manis
|
Tidak
terlalu lengket pada kayu
|
Terdapat
endapan
|
Terdapat
partikel halus
|
Rendah
|
0,52%
|
Susu
segar skim
|
Putih
pekat atau krem
|
Vanilla
|
Hambar
|
Pembahasan :
Susu merupakan bahan makanan yang hampir sempurna dan
merupakan makanan alamiah bagi binatang menyusui yang baru lahir. Susu adalah
suatu sekresi yang komposisinya sangat berbeda dari komposisi darah yang
merupakan asal susu. Dari semua jenis susu dan hasil olahan susu yang diuji
rata-rata memiliki kasein yang tinggi karena ketika dilakukan uji kelengketan
hampir semua jenis susu dan hasil olahannya lengket pada kayu, besi, dan
lainnya.
Dari semua susu dan hasil olahannya yang diuji rata-rata
semuanya menujukkan bahwa susu tersebut merupakan indikator penanganan yang
baik, ini dibuktikan pada uji endapan yang menujukkan kebanyakan susu yang
diuji tidak terdapat endapan pada susu tersebut. Dan ketika dilakukan uji
alkohol kebanyakan susu yang diuji terdapat partikel halus yang menunjukkan
bahwa susu mengandung lebih dari 0,21% asam atau kalsium dan magnesium dalam
jumlah yang tinggi. Kebanyakan susu yang diujikan memiliki kadar laktosa yang
rendah yaitu dibawah 4,8 %.
Kesimpulan :
Susu instan memiliki
warna krem lembut, aroma wangi khas susu, dan rasa yang sedikit hambar. Pada
uji kelengkatan susu sangat lengket pada kayu, ini menunjukkan bahwa susu
instan tinggi kasein. Tidak terdapat endapan pada susu, ini berarti susu instan
merupakan indikator penanganan yang baik. Pada uji alcohol terdapat partikel
halus, ini karena terjadi koagulasi yang berarti susu mengandung lebih dari
0,21% asam atau kalsium dan magnesium dalam jumlah tinggi. Kadar laktosa pada
susu instan adalah 0,72%, ini menandakan bahwa kadar laktosa pada susu instan
yang diuji rendah karena rata-rata laktosa pada susu adalah 4,8%
Daftar
Pustaka
Purmono, Hari. 2009. Ilmu Pangan. Jakarta : UI Press
Padang,
30 Oktober 2014
Pembimbing Praktikum Yang
Melaporkan
Golongan 15
( Kiki Rizki Amelia Myeva, S. SiT)
(Thesa Yolanda)
NIM
: 142210799
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar