KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan
kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karuniaNya makalah ini
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Kimia Dasar pada
semester I di tahun ajaran 2014 dengan judul “Cara Membuat Reagen”.
Dengan makalah ini penulis berharap
lebih mengenal tentang pemilihan bahan pangan dan hasil olahan berdasarkan
standar mutu kacang-kacangan. Dalam penyelesaian makalah ini penulis mengalami
kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang
menunjang.Namun berkat beberapa buku pedoman dan sumber akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan. Dan penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Padang, Agustus 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ............................................................................................... 1
DAFTAR
ISI..............................................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang...................................................................................................... 3
1.2 Rumusan
Masalah................................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................... 3
Bab II PEMBAHASAN
Bab II PEMBAHASAN
2.1. Cara Perhitungan dan pembuatan Reagen..................................................... 4
2.1.1
Pengertian Reagen............................................................................................. 4
2.1.2
Jenis-Jenis Reagen............................................................................................. 4
2.1.3 Kegunaan Reagen.............................................................................................. 6
2.1.4 Cara Perhitungan Pereaksi................................................................................. 6
2.2 Analisis titrimetri,gravimetric dan spektofotometri ......................................... 6
Bab III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
8
3.2 Saran..................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Reagen
adalah suatu zat atau senyawa yang ditambahkan ke system dalam rangka untuk
membawa reaksi kimia atau ditambahkan untuk melihat jika reaksi itu terjadi.
Meskipun istilah reaktan dan reagen sering digunakan secara bergantian, reaktan
lebih khusus zat yang dikonsumsi dalam proses reaksi kimia. Pelarut, meskipun
mereka terlibat dalam reaksi biasanya tidak disebut sebagai reaktan.
Teknik
dilaboraturium yang dilakukan menuju kepenggolongan dari cara-cara
kuantitatif melalui analisa
titrimetri,gravimetri dan spektrofotometri. Suatu analisa kimia sebenarnya
terdiri dari empat langkah utama, 1. sampling, yaitu memilih suatu contoh yang
menggambarkan materi yang dianalisa. 2.penggubahan analit kedalam bentuk yang
digunakan dalam pengukuran.3. pengkuran. dan 4. Perhitungan. Selain itu jika
contohnya suatu zat padat,kita perlu mengeringkannya sebelum di analisa.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1.
Apa yang
dimaksud dengan reagen?
2.
Apa saja jenis
jenis dari reagen ?
3.
Apa kegunaan
dari reagen?
4.
Apa perbedaan
analisis titrimetri,gravimetri dan spektrofotometri?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai
berikut :
1.
Mengetahui
tentang reagen
2.
Mengetahui
tentang jenis jenis reagen
3.
Mengetahui
tentang kegunaan dari reagen
4.
Mengetahui
tentang analisis titrimetri,gravimetric dan spektofotometri
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 CARA
PERHITUNGAN DAN PEMBUATAN REAGEN
2.1.1 Pengertian
Reagen
Kata-
kata “ reagen” dan “reaktan” dapat digunakan secara bergantian. Reaksi kimia
dapat terjadi ketika dua atau lebih reaktan digabungkan bersama. Reaktan harus
hadir untuk menciptakan reaksi kimia, tanpa mereka tidak akan ada reaksi. Pelarut
dan katalis tetap tidak berubah setelah setiap reaksi tapi benar-benar mengubah
waktu reaksi yang akan terjadi. Pelarut adalah zat yang mengurangi padat dan
menghasilkan jenis solusi. Reagen dapat digunakan dalam pengujian bahan kimia.
Beberapa reagen digunakan sebagai komponen dasar dalam
biologi molekuler yang spesifik. Beberapa reagen lain juga digunakan dalam kit
dan tes yang digunakan untuk mendeteksi organisme yang lain. Reagen biasanya
dimaksudkan untuk tujuan penelitian, bahan baku dalam biologi molekuler,
penggunaan forensic, tesd arah, imunologi dan farmasi proses.
Reagen adalah bahan yang menyebabkan atau bahan yang
dikonsumsi dalam suatu reaksi kimia dan juga berperan dalam reaksi kimia yang
digunakan untuk menunjukkan kemurnian pada zat kimia yang cukup untuk sebuah
percobaan. Tetapi sebuah reagen air tidak boleh mengandung banyak ketidak murniaan
seperti ion natrium, klorida atau bakteri.
Reagen
memiliki banyak kegunaan dan sebagian besar melibatkan nyawa aplikasi. Zat atau
dua zat membuat, mengukur, membangun keberadaan reaksi kimia dengan bantuan
reagen.
2.1.2 Macam-macam
Reagen
Reagen
di bagi menjadi dua :
a.
Reagen Alami
Reagen yang
sudah ada pada zat tersebut
Contohnya
:
1. Fenton Reagen Raeagen yang dimanfaatkan untuk membasmi zat
tertentu dalam bahan kimia seperti : PCE dan TCE
2. Grignard Reagen Reagen
ini biasa dibuat ketika menggunakan respon yang di hasilkan campuran alkil dan
magnesium.
3. Fehling Reagen Larutan natrium hidroksida, tembaga sulfat
dan kalium natrium tartrat yang kusus digunakan untuk menguji kehadiran
aldehida dan gula dalam zat tertentu seperti urin.
Konsentrasi
larutan
Konsentrasi
larutan adalah banyaknya zat terlarut dalam sejumlah pelarut. Ada beberapa
satuan konsentrasi yang sering dijumpai antara lain persen massa;persen
volume;bagian per juta; molalitas;molaritas;dan normalitas.
1. Persen
massa
Simbol
satuan: %(b/b).
Persen
massa menyatakan jumlah gram zat yang dilarutkan dalam 100 gr larutan.
Rumus:
Atau
2. Persen
volume
Simbol
satuan: %(v/v)
Persen
volume menyatakan jumlah garam zat yang dilarutkan dalam 100 ml larutan.
Rumus:
Atau
3. Bagian
per juta
Simbol
satuan: bpj atau ppm
Untuk
larutan bengan dua zat penyusunnya dapat dinyatakan menurut hubungan berikut:
Untuk
larutan dengan lebih dari dua zat penyusunnya, satuan konsentrasi bpj dapat dirumuskan sebagai:
4. Molalitas
Simbol
satuan: m
1m
suatu larutan didefinisikan sebagai 1 mol zat terlarut di dalam 1000 g pelarut.Larutan
molal mempunyai perbandingan yang sama antara jumlah molekul zat yang
dilarutkan dan pelarut,sedangkan pada molar sistem perbandingan ini
berubah-ubah.
Rumus:
Atau
Ket:
5. Molaritas
Simbol
satuan: M
Satu
molar, atau 1 M suatu larutan didefinisikan sebagai 1 mol suaru zat terlarut di
dalam 1 liter larutan, atau 1 mmol zat itu terlarut dalam 1 ml larutan.
Rumus:
Atau
6. Normalitas
Normalitas
menyatakan konsentrasi pengkhususan sistem molar yang biasanya digunakan untuk
asam, basa, dan sering untuk larutan-larutan yang bersifat oksidator.
Rumus:
Ket:
N = Normalitas
g = gram zat yang dilarutkan
Val
= valensi
BM
= berat molekul
Vol
= volume (liter)
b.
Reagen Kimia
Reagen yang
dibuat oleh tangan manusia untuk kepentingan orang banyak
Contoh reagen kimia :
NO.
|
NAMA LARUTAN
|
CARA PEMBUATAN
|
KEGUNAAN
|
1.
|
Air Barit
|
Reagensia untuk CO2
|
|
2.
|
Air Brom
|
Masukkan 25 ml Brom dalam 500 ml air.
Kocok hati-hati sampai semua Brom larut. Awas! Brom air bila kena kulit dapat
menyebabkan luka baker. Uap Brom membahayakan keehatan. Kerjalah di udara
terbuka , dan pakailah sarung tangan.
|
Sebagai Oksidator
|
3.
|
Benedict
|
Larutkan 173 gram Natrium Sitrat dan
100 gram dalam 800 ml air suling. Larutkan 17,3 gram .5 dalam 150 ml air.
Tuangkan dengan perlahan larutan ke dalam larutan pertama sambil diaduk.
Encerkan dengan air sampai 1 liter.
|
Reagensia Untuk Gula Yang Mempunyai
Sifat Mereduksi
|
4.
|
Biuret
|
Larutkan 0,75 gram CuSO4 dalam 1
liter larutan NaOH
2 M.
|
Reagensia Untuk urea Dan Protein
|
2.1.3
Kegunaan Reagen
1.
Untuk pengujian
dan menganalisis bahan kimia.
2.
Sebagai
komponen dasar dalam biologi molekuler.
3.
Digunakan untuk
mendeteksi organisme lain yang sulit untuk ditemukan dengan perangkat yang
biasa.
4.
Sebagai alat
diagnosis.
5.
Dapat digunakan
untuk berbagai tujuan penelitian seperti : tes darah, imunologi, dan farmasi
proses.
2.1.4
Cara Perhitungan Pereaksi ( Reagen )
1.
Tuliskan
persamaan reaksi yang setara untuk reaksi kimia
2. Hitung mol yang tersedia dari setiap reaktan dalam
reaksi kimia
3.
Gunakan
persamaan reaksi setara untuk menentukan rasio mol dari reaktan dalam reaksi
kimia
4.
Bandingkan mol
yang tersedia dari tiap reaktan ke mol yang diperlukan untuk reaksi lengkap dengan
menggunakan rasio mol
5.
Reagan pembatan
adalah rektan yang benar benar habis digunakan. Akan ada beberapa mol reaktan
yang tersisa setelah reaksi selesai, yang disebut pereaksi berlebih.
2.2
Perbedaan Analisis Titrimetri, Grafimetri,
Spektrofotometri
2.2.1
Analisis Titrimetri
Mengenai pengukuran dari volume dari sutau larutan
dengan konsentrasi yang diketahui yang diperlukan untuk bereaksi dengan analit.
Dimana untuk mengukur volume titran yang diperlukan untuk mencapai titik
ekuivalen
Analisa dengan cara titrimetri berdasarkan reaksi
kimia seperti :
keterangan :
a : molekul analit . A : bereaksi dengan t molekul
pereaksi T. pereaksi T, disebut titran ditambahkan secara sedikit-sedikit.
2.2.2 Analisis
Grafimetri
Merupakan pengukuran yang menyangkut pengukuran berat.
Langkah pengukuran pada cara grafimetri adalah pengukuran berat dimana analit
secara fisik dipisahkan dari semua komponen lainnya dari contoh maupun
solvennya. Biasanya digunakan teknik pengendapan untuk memisahkan analit dari
gangguan-gangguan.
Cara analisa grafimetri biasanya berdasarkan reaksi
kimia seperti :
Dengan ketentuan a = molekul anatit. A bereaksi dengan
r molekul pereaksi R. Hasil AaRr biasanya merupakan zat dengan kelarutan yang
kecil yang dapat ditimbang dalam bentuk itu setelah dikeringkan atau dibakar
menjadi senyawa lain dengan susunan yang diketahui dan kemudian ditimbang.
2.2.3
Analisis Spektrofotometri
Merupakan perluasan suatu pemeriksaan visual yang
lebih mendalam tentang energy reaksi oleh macam-macam zat kimia untuk
pengukuran cirri-ciri serta kuantitatifnya dengan ketelitian yang lebih besar.
Pada masa sekarang istilah spektrofotometri mengingatkan pengukuran berapa jauh
energy radiasi yang diserap oleh suatu system sebagai fungsi panjang gelombang
dari radiasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Reagen
adalah sebuah pelarut yang digunakan untuk mengetes atau mengukur keberadaan
reaksi kimia di suatu zat. Reagen terbagi menjadi dua bagian yaitu reagen alami
dan reagen kimia. Beberapa reagen digunakan sebagai komponen dasar dalam
biologi molekuler yang spesifik. Reagen memiliki banyak kegunaan dan sebagian
besar melibatkan nyawa aplikasi. Reagen memiliki cara perhitungan dan pembuatan
yang berbeda beda tergantung contoh yang digunakan.
Sedangkan
analisa kimia dapat dilakukan dengan beberapa hal. Contohnya : analisa
titrimetri yang mengenai pengukuran volume. Analisis grafimetri yang menyangkut
pengukuran erat dan analis spektrofotometri yang menggunakan pada gelombang
cahaya.
3.2 SARAN
Penulis
menyarankan supaya ada pihak selanjutnya untuk kesempurnaan makalah ini,
sehingga dapat dimanfaatkan di seluruh pembaca, demi mendapat informasi yang jelas
dan tepat.
DAFTAR
PUSTAKA
R.A.
Day, Jr, dkk. 1994. Analisa Kimia
Kuantitatif. Jakarta : Erlangga